Followers

Tuesday, April 20, 2010

Lilin Kecil dan Kamu, Dan Aku

“…dan kau lilin-lilin kecil… Sanggupkah kau mengganti? Sanggupkah kau memberi seberkas cahaya?....”

Candle.

Yeah, you’re like a candle.

Siapa yang bisa menerangi kegelapan tempatku berdiri di saat lampu ingin beristirahat sejenak?
Lilin. Dia menawarkan cahaya buat kita di waktu gelap datang dan menutupi mata kita.

Siapa yang bisa memberi sedikit kehangatan di malam yang gelap dan hujan yang ingin berperang dengan kita?
Lilin. Dia menawarkan kehangatan di waktu dingin menyelimuti tubuh kita.

Tapi kehangatan dan kecerahannya tak lebih baik dari lampu yang tidur di langit kamarku.

Ya.

Aku bisa menghidupkan lilin. Aku juga bisa mematikannya.

I can turn it on. And turn it off.

Turn it off… Of course…

Tinggal menunggunya habis dilahap benda merah menyala yang panas itu.
Atau seketika pun, aku bisa meniupnya, dan seketika pula kehangatan dan kecerahan itu musnah.

Lilin….

Ya, lilin ada di sini, di tanganku. Kamu adalah lilin itu.

You’re just like a candle.

Dan dingin itu datang lagi
Dan gelap itu menyelimutiku lagi
Dan dingin itu datang lagi….
Dan gelap itu menyelimutiku,

Lagi…