Followers

Sunday, January 13, 2019

Satu Pertanyaan

Kalau boleh mencatutkan satu nama dalam doa, sebenarnya hanya namanya yang terus terngiang di dalam lubuk hati yang terdalam. Sungguh sulit mengeja namanya, karena sebenarnya di dalam nama itu ada kata 'cinta' yang tidak mampu aku eja. Menurutku, cinta hanya layak untuk dicatutkan kepada hal-hal yang menjadi hak kita secara halal. Cinta itu datang ketika dia menggetarkan arsy dalam sebuah hari. Hari ketika dia mengucap sebuah janji di depan wali dan para saksi. Walaupun kini dia sudah pergi, nama itu terus bergaung dan bergema. Entah ini bisikan setan atau memang sebuah pertanda. Aku tidak bisa mengusahakan apa-apa selain doa. Karena yang bisa mengubah sebuah takdir hanyalah doa. Tapi sebentar...apakah benar sebuah nama yang sudah tertulis di Lauhul Mahfudz bisa terganti hanya dengan sebuah doa? Apakah itu egois namanya? Apakah itu memaksakan kehendak? Apakah boleh ya Allah, aku mencatutkan sebuah nama di dalam pinta dan sujudku?

2 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. Ibarat kata nama calon imam itu sudah ditulis pakek tinta permanen jadi gak bisa diubah cuman cara kita disatukan itu yang kadang terasa sulit. Padahal itulah asyiknyaDimataku dina nisrina itu sosok sempurna yang tidak akan pernah dihinggapi rasa kecewa, sedih, atau sakit. Namun nyatanya dia manusia biasa yang bisa merasakan semua itu.

    ReplyDelete

Comment here