Followers

Saturday, September 24, 2011

White and White

Maaf blogger and follower, lagi-lagi karena terlalu banyak moment dan foto sampe numpuk jadi drafts, akhir-akhir ini random post dulu dan tanggalnya uda lewat jauh, hehe. By the way...telat banget nih kayaknya buat ngucapin, "Minal aidzin wal faidzin wal maqbulin...". Tapi, ngga ada kata terlambat kan buat kebaikan? :-). Nah, ini outfits pas lebaran kemarin. Sebenernya ini bukan baju baru, dan bukan barang mahal dan bermerek. Hanya baju biasa yang aku beli di salah satu department store di Malang, bahkan legging-nya pun aku beli tepat sehari sebelum lebaran di toko kecil di Purwokerto. Sepatu juga tidak baru. Kerudung juga baru 2 kali dipakai. Gelangnya hasil buatan Mba Hani. Sedangkan ikat pinggangnya gratisan pas beli sesuatu di pasar :-D. But I love them so much, even though I don't know what fashion actually means :-)

Perbedaan dalam nentuin 1 Syawal memang masalah klasik yang selalu diperdebatkan. Tapi, mau kapan pun itu, kita tetap satu dalam Islam yang indah, bukan? Kami merayakannya pada tanggal 30 Agustus lalu. Satu yang bikin aku rada sedih itu, aku ngga bisa ikut sholat Ied tahun ini, karena tepat selesai sholat shubuh Ramadhan terakhir, aku berhalangan. Dan puasa kali ini aku hanya bolong dua. Satu saat mudik, dan satu saat hari terakhir ini. Tapi, satu juga yang bikin aku sedikit terharu. Puasa kali ini aku bisa hampir penuh, karena tahun lalu aku harus tidak puasa selama 1 bulan penuh karena pasca operasi aku butuh perawatan dan asupan gizi dan obat untuk tulangku. Bahkan aku sempat belum bisa membungkuk sehingga sholat pun menggunakan kursi. Tapi tahun ini, aku bisa melengkapi tarawihku dan hanya bolong dua. Alhamdulillah... Ini suasana sholat Ied di Purwokerto kemarin...

Setelah semua selesai menunaikan sholat Ied, kami semua makan opor ayam dan segala macam makanan khas lebaran untuk mengisi perut yang sedari pagi kosong. Setelah itu, kami semua bermaaf-maafan mulai dari tingkat keluarga yang paling kecil sampe ke nenek. Dan lebaran ini. aku merasakan sesuatu yang lebih dalam dari sebelumnya. Biasanya aku bisa menahan air mata, namun kali ini...aku tidak berhenti meneteskan air mata tiap 'sungkem' kepada nenek, pakde, bude, Oom, tante, sepupu, dan yang lainnya. Apalagi waktu kami semua melihat Pakde Ghofur menangis dan merasakan indahnya lebaran kali ini. Pakde Ghofur memiliki kekurangan dan lemah emosinya. Namun, ia masih bisa merasakan kasih sayang keluarga ini. Aku tidak bisa lagi menyembunyikan mataku yang dipenuhi kaca. Aku menangis dan pura-pura kelilipan. Apalagi semenjak kakek meninggal kurang lebih 9 tahun lalu...rumah nenek jadi sedikit sepi...tapi kami tetap keluarga :')

*Usap air mata*. Nah, mumpung ada kamera nganggur nih, crik crik, hehe. Ini nih beberapa cucu nenek yang narsis-narsis...


Ini foto yang aku ambil di kamarku di sana. Lucu, bukan? *Melenceng dari topik*
Nah, pas tanggal 31 Januari, ada pertemuan Bani San Yasir. Bani artinya keturunan. San Yasir itu nama eyang buyutku...dan beliau punya 9 orang putra dan yang nomor 5 itu nenekku. Dan kakak nenekku ada yang kembar lho, namanya eyang Penatus dan Kusaeri. Beliau berdua yang menurunkan gen kembar. Dan ini aku dan Dini...

Pada tanggal 3 Agustus kemarin, Eyang Penatus meninggalkan kami semua, Eyang Kusaeri telah dahulu meninggalkan kami pada tahun-tahun sebelumnya. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya, amin...

*beralih topik*

Nah, ini Dini, mirip aku, tidak? :-D







Itu beberapa foto yang bisa aku share, kebetulan waktu itu kameraku di bawa ibu, dan foto yang lengkap ada di album keluarga di rumah nenek. Posting selanjutnya aku ceritain lebih lengkap tentang keluargaku. Ciaaaooo ;-)

No comments:

Post a Comment

Comment here