Followers

Saturday, July 30, 2011

Enemies or Saviors?

Kekreatifan bisa muncul dan terbesit dalam diri seseorang kapan pun itu. Kapan pun. Dan pada suatu malam beberapa hari yang lalu, tiba-tiba muncul di timeline teman yang sedang asyik ngobrol dengan sesuatu yang buatku baru, sebuah akun yang masih dipertanyakan itu siapa dan buat apa, @HantuStetsa.

Awalnya aku kira itu adalah hal yang biasa, di mana seseorang dalam lingkungan tertentu iseng dan senang membuat akun-akun mengatasnamakan lingkungannya untuk sekedar mencari kesenangan atau dalam kemungkinan terburuknya, sensasi. Tapi aku tidak pernah sama sekali benci dengan orang seperti mereka. Hantu Stetsa mungkin terinspirasi oleh @Poconggg yang juga meng-update berita fiktif yang harusnya seram menjadi lucu.

Namun, beberapa teman seakan tidak suka dengan hal itu. Walaupun aku tidak mem-follow akun ini secara langsung, tapi dia selalu muncul di timeline, jadi aku bisa membacanya. Mereka bilang bahwa Hantu Stetsa hanya sekedar mencari sensasi dan mengganggu saja. Sampai-sampai pada suatu malam, Hantu Stetsa update seperti ini: klo emang tweet kita ganggu atau ga brguna ... unfolow aja gpapa kok.. skali lagi maaf.. :) dari awal kita have fun aja kok .. maaf yahh :D

Dan ini bukti otentiknya. Klik untuk memperbesar.

Lalu keesokan harinya, aku mendengar sesuatu yang sungguh sangat...yah...bisa dibilang, aneh. Ya, aneh. Salah seorang teman bilang bahwa ada rumor yang mengatakan bahwa admin yang ada di balik Hantu Stetsa adalah AKU. Aku sempat kaget dan spontan aku bertanya, bagaimana bisa mereka langsung menuding AKU. Kenapa tidak orang lain? Lalu, dia menegaskan bahwa kata-kata, kalimat, dan huruf yang dipakai oleh si hantu mendekati gaya bahasaku. Dan dia menegaskan bahwa kalimat di salah satu postingku ini mirip dengan tweet si hantu tadi. Klik untuk memperbesar.

Spontan aku langsung mengkoreksi diri. Kalau dilihat dari cara menulis jelas jauh berbeda. Si hantu selalu memulai perbincangannya dengan huruf kecil dan cara penulisan yang kurang EYD. Sedangkan aku, aku selalu memulainya dengan huruf kapital dan aku selalu berusaha untuk menggunakan EYD. Emoticon yang sering dia pakai pun adalah auto-text, sedangkan aku hanya memakai yang sederhana dan jarang menggunakannya. Aku mulai tidak menggubris berita itu.

Namun, semakin lama tudingan itu keras kepadaku. Aku sempat menangis akibat kabar yang tidak masuk akal dan memojokkanku. Saking sebelnya, aku berniat melacak IP-Address si hantu dan menunjukkan pada mereka bahwa si Hantu Stetsa itu BUKAN AKU. Dan jelas BUKAN AKU! Kabar burung murahan ini sempat membuat emosiku naik, padahal aku sudah berjanji pada sahabatku untuk tidak menghiraukan berita miring tentang diriku.

Bahkan kalau aku mau, aku bisa dengan mudah meng-hack akun itu malam itu juga. Namun, terbesit dalam hatiku sebuah pertanyaan besar. BUAT APA? Apa ada untungnya buat aku? TIDAK. Apa itu akan menyelesaikan masalah? Bahkan SANGAT TIDAK.

Mulai sekarang, aku akan melangkah maju tanpa rasa ragu, bahwa selama aku benar dan selama Allah selalu ada di sampingku, aku akan menunjukkan pada dunia bahwa: aku tidak takut untuk diserang selama itu adalah adil. Karena aku tahu, sudah semakin banyak saja yang membenciku semenjak kesalahanku beberapa waktu yang lalu di sekolah.

Dan Hantu Stetsa bukan sesuatu yang buruk dan pantas untuk dihujat, bayangkan jika kalian ada di posisi dia yang mungkin hanya iseng namun berujung pada permasalahan. Selama kreatifitas seseorang tidak merugikan, apa salahnya ia berusaha untuk mencari jati dirinya?

Terima kasih, Allah untuk ujian yang Engkau berikan padaku akhir-akhir ini. Dari yang terberat hingga yang macam begini. Terima kasih Engkau telah menciptakan langit dan bumi, air dan api, anjing dan kucing, aku dan orang yang tidak suka aku. Seperti pada film Megamine, (dia menyadari bahwa ambisi hidupnya adalah untuk mencapai hal terburuk yang pernah terjadi padanya. Satu-satunya cara untuk keluar kehampaan tersebut adalah menciptakan pahlawan baru bernama "Titan", lebih besar, lebih baik dan lebih kuat dari Metro Man). Ya, hidup kita di dunia pasti akan hampa tanpa orang yang memusuhi kita.

Tapi terima kasih sekali lagi, orang yang membenci kita, adalah yang mengajarkan kita bagaimana cara mengkoreksi diri dan bagaimana menempatkan diri di masyarakat. My enemies are my saviors. Thanks, enemies ;-)

6 comments:

  1. aku percaya bukan dina kok yg punya akun itu :D semangat diiiiiiin ~('o'~)(~'o'~)(~'o')~ kita ada disini kok :DD

    ReplyDelete
  2. Makasih Didin...makasih uda nyokong aku pas aku lagi down down rek :D

    ReplyDelete
  3. samasama sayaaaang :*
    ada apa apa bilang sama kita ya diiin :D

    ReplyDelete
  4. Oke deh...lama kita ngga cerita-cerita :-D

    ReplyDelete

Comment here