Walls and Love

Mas Habil, pacar Mba Hani tiba-tiba mengejutkan kami sore kemarin. Aku kira siapa, ketok pintu di sore hari, aku paling takut buat sekedar buka pintu, takutnya ada orang jahat terus aku ditikam dari balik pintu, LOL.

Dia bawa ini buat kami, a can of Walls Selection Double Dutch, I love this! We gathered, makan bersama: Dini, Mba Hani, Ibuk, dan aku. Seru banget, kami cuman ambil sendok sebanyak 2, karena kami malas mengambil lagi, terpaksa gantian deh. Dan aku yang paling nafsu makannya, padahal aku masih pake handuk doang habis mandi, daripada ketinggalan, hihi. Padahal kami butuh hampir 2 jam buat ngehabisinnya, that's kinda freak of us, rite? :D

Walls menyatukan kami, aku suka makan dengan cara seperti ini, aku suka cara kami berebut dan tertawa seperti tidak pernah makan 5 hari. Yang terpenting sedingin apapun es krim ini, dia bisa menghangatkan rumah kami. Aku suka keluargaku, walaupun hari ini kami tidak bisa makan bersama bapak dan Mba Anja, kami tetap sayang mereka.

Ini yang bikin aku lebih suka menghabiskan waktu di rumah, karena aku benci sekolah. Sekolah tidak pernah lebih hangat dari ini. Dan aku masih belum bisa rindu bertemu mereka seperti yang keluargaku lakukan.

Kalian bilang kalian tidak nyaman di rumah, dan lebih nyaman di sekolah. Tapi bagiku, aku yang tidak nyaman di sekolah, dan ingin terus di rumah. My school is not my home, but my house is actually my home. Karena keluarga mencintaiku tanpa alasan dan tanpa keinginan. Thx for making my day, my family ;)