We Are The Champion

Hari Sabtu kemarin adalah hari yang ditunggu-tunggu sama sekolah kami. Ya. Selain hari itu adalah hari terima rapor, hari itu kami juga menunggu-nunggu Final Stetsa Futsal Premiership!

Sebelum final, ada perebutan juara 3 antara XI IPA 1 dan X-6. Pertandingannya berlangsung sangat seru, dan aku rasa ini pertandingan paling kocak yang pernah aku lihat. Dengan gaya Haryo saat ia didukung teman-teman karena belum mencetak gol, dan gaya Cepi saat dia gol, teman-teman selebrasi dengan masuk lapangan dan mengejarnya! Dan juara 3 diraih oleh XI IPA 1

Dan sekarang saatnya final, IPA 3 (kelasku) melawan IPA 2!

Inilah panitia dan tim yang akan bertanding membawa piala.

Setelah pertandingan seru selama 30 menit dan setelah pertandingan panjang selama kurang lebih 3 bulan, wasit meniupkan peluit panjang, dan akhirnyaaaaaa.... Kelas kami yang menang!

Ngga sia-sia deh, kami para cewek jadi supporter sampe suara serak :D

Lihat deh, yang pake kerudung oranye di tengah itu Bu Erna, wali kelas kami. Dia pasti bangga, akhir tahun ajaran ini ditutup dengan prestasi terakhir di kelas XI dengan memenangkan futsal ini. Apalagi dulu kami menjadi juara Lomba Drama FTMS 2011, Juara 1 Dimas dan Runner-up Diajeng pada DDS 2011, sekarang futsal, dan Wira, anak kelas yang paling pintar, mendapat rangking 1 paralel! Bangga banget sama IPA 3!

Dan...teretet... Rangking 7! Sebenernya rangking ini ngga parah dan lumayan sih masuk 10 besar...cuman...kemarin aku janji bisa 5 besar lagi dan bapak mau beliin kamera baru, jadi aku ngga usah pinjem-pinjem punya dokumenternya bapak lagi. Eh ternyata, Tuhan berkata lain, aku kurang 2 angka, tapi alhamdulillah, setidaknya rata-rataku naik, jadi kemungkinan kejaring SNMPTN Undangan pas kelas 12 nanti masih ada. But, disyukuri apa yang ada, ini udah usaha maksimal yang aku bisa, dan ujian mendatang, aku harap aku bisa jujur dan bangga punya nilai tanpa hasil kerjasama teman.

Maaf buat teman-teman yang terganggu dengan Twitter-ku semalam, aku bukan tidak bersyukur atau pun sombong dengan hasil rapor ini sehingga kalian mengatakan sesuatu yang....yah...mungkin bisa menjadi alat koreksi diriku walaupun itu sangat menyakitkan. Dan asal kalian tahu, semalam aku bukan mengeluh karena nilai, tapi karena aku kehilangan 2 sahabat yang berarti banget, tapi dia ngga naik kelas dan terpaksa cari sekolah lain agar mereka tetap bisa melanjutkan sekolah. Padahal mereka adalah teman yang sangat baik dan cerdas, tapi mereka suka bolos gara-gara mereka tidak nyaman di kelas. Nyaman. Itu saja. Kalian salah paham. Thx.