Followers

Tuesday, February 07, 2012

Leleh

Hari ini, hari yang teduh, namun mendung. Mendung karena sekolah kami, kehilangan salah satu pahlawan tanpa tanda jasa, Bapak Tris Waluyohadi, yang meninggal pagi tadi pukul 6. Sebelum dhuhur, semua warga sekolah bertakziah ke rumah beliau, untuk mengantarkannya berpulang ke rahmatullah. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya, amin...

Aku akan bercerita tentang hari ini. Hari ini hari yang panas. Hujan mungkin sedang terlalu lelah untuk turun. Setelah pulang dari bertakziah, kami pulang ke rumah masing-masing. Namun, aku tidak. Aku kembali ke sekolah. Untuk hal yang lagi-lagi bodoh. Menunggu. Tidak tahu untuk apa.

Setelah beberapa waktu, tidak lama, aku mulai bosan. Dan "trauma" untuk menunggu. Aku melihatnya. Dengan teman-temannya. Dan dia hanya mengatakan bahwa ia akan bersama mereka. Itu saja. Dan aku hanya berkata, tersirat, bahwa hari ini akan batal. Lagi.

Aku pulang ke rumah. Entah kenapa rasanya rumahku semakin jauh. Hari ini sangat panas. Dan sangat sepi. Aku menyeberang di jalan besar dekat rumah. Melihat plakat toko serba ada yang fenomenal itu. Entah kenapa aku tidak bisa menyeberang. Aku terlalu lelah. Tidak tahu kenapa. Pak Tukang Ojek sudah menungguku. Terlalu hapal untuk menungguku. Namun aku berbelok. Menuju toko itu. Mengeluarkan dompet. Dan mengambil dua buah es krim yang paling diminati itu. Menuju meja kasir dengan pelayan yang kurang ramah, bahkan tidak memberitahukan total harganya. Aku membaca monitor, dan sudah tahu memang harganya segitu. Aku pulang sambil membawa dua buah es krim dingin di dalam tas plastik warna putih itu. Sambil manyun dan naik ojek. Dan sama...rumahku jadi semakin jauh.

Aku membuka bungkus Magnum Almond dan memberikan Magnum Chocolate Truffle untuk Dini. Aku sengaja beli dua. Aku tahu Dini bakal minta jika aku membeli satu. Untung Mba Hani sedang tidak di rumah. Aku memakannya, dengan Dini dan ibu sambil menonton TV yang memutar acara yang tidak jelas itu.

Es krimnya leleh. Aku menaruhnya di piring. Jadi tidak keren lagi.

Sama seperti aku saat memakannya. Sedang leleh. Harusnya bukan Dini dan ibu yang menemaniku makan es krim hari ini. Tapi kamu. Aku kan udah janji kalau kamu sembuh, aku beliin Magnum. Tapi kamu sepertinya tidak bisa. Tidak apa-apa.

No comments:

Post a Comment

Comment here