Followers

Friday, November 04, 2011

Tentang Duplikasi

Dia Amira. Dia Amani. Mereka Amira dan Amani. Mereka dua. Ada dua. Mereka mirip. Ya, mereka kembar. Tapi mereka satu. Satu hatinya. Lucu...mereka lucu. Saat aku lihat mereka sangat mirip sekali tidak seperti aku dan Dini yang jauh dari kata mirip. Lucu saat Amira suka mencubit pipi Amani. Lucu sekali saat mereka sama-sama menunggu Abinya menjemput di depan sekolah. Saat Amira menunggu Amani untuk ke sekolah kami. Ya, Amani sekolah di sekolah tetangga.

Lucu saat Amani datang lalu aku bilang, "Gilaaaa mirip banget! Lucu!" . Lalu Amira bilang, "Tapi masih lebih cantik aku!". Dan Amani hanya diam tertawa pasrah seperti sudah biasa mendengar Amira cerewet. Amira lalu mulai bercanda tawa denganku dan salah satu temanku yang lain di depan sekolah. Saat aku bertanya apa mereka sering bertengkar, mereka hanya saling berpandangan sambil tersenyum lucu, lalu Amira mulai menjahili Amani lagi. Lucu melihatnya. Saat aku bertanya mengapa Amani tidak memakai softlens seperti Amira, Amani hanya menjawab, "Nanti aku kelewat cantik...". Aku hanya tertawa.

Lalu Amani bertanya, mana foto kembaranku. Aku membuka handphone bututku dan membuka galeri. Dia bilang memang kami tidak mirip. Dia bertanya lagi Dini sekolah di mana, Dini jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Aku jawab Dini di SMA 9, jurusan IPS. Sedangkan aku di SMA 4 jurusan IPA. Amani bertanya lagi dengan polosnya, "Mbak Dini jarang belajar, ya?". Aku lalu tertawa. Aku hanya menjawab, "Aku sama Dini sama malesnya, bidang kami saja yang berbeda, pikiranku lebih sempit dari dia, makanya aku masuk IPA".

Melihat mereka sungguh kompak, sangat kompak. Lucu...sampai teman-temannya bilang mereka sama usilnya. Mereka ceria, tanpa ada yang disembunyikan.

Rasanya semua berlangsung sangat cepat. Sepertinya baru kemarin aku menjawil hidung mancung Amani dengan jari telunjukku karena aku gemas. Baru kemarin aku melihat Amira dan Amani bertengkar guyonan sampai membuat aku tertawa. Baru kemarin aku melihat senyum mereka. Baru kemarin aku iri karena aku dan Dini tidak bisa seakur mereka.

Tuhan menciptakan duplikasi dari masing-masing makhluk yang ia kehendaki. Aku dan Dini. Amira dan Amani. Upin dan Ipin. Mereka punya tugas masing-masing. Mereka tidak dua. Tetapi satu yang diduplikasikan. Jika mungkin aku dan Dini berbeda, itu karena Dini adalah cerminku. Aku adalah cerminnya Dini. Kami tetap satu, walaupun mungkin suatu saat nanti ada waktunya tugas kami selesai.

Amani...karena tugas kamu sudah selesai...Allah ingin kamu menemani-Nya. Baik-baik di sana, ya, salam sama Allah. Kita semua di sini kangen sama kamu, kita semua di sini sayang sama Allah. Amira juga sayang banget sama kamu. Kamu jangan jahil ya, di sana. Amira masih ceria kayak dulu, lho. Dia kan kuat. Aku sampe iri liat keceriaannya Amira. Dia gadis yang pintar.

Selamat jalan, adek kecil, Amani :-)

3 comments:

  1. loh? oooh yg meninggal itu ternyata amani kembarannya amira y?
    temenku salah info berarti, meninggalnya knp din?

    ReplyDelete
  2. Iya, Mbak Tia...Amani sakit leukimia :-(

    ReplyDelete
  3. Ternyata kena sicklemia, mba...aku salah info...

    ReplyDelete

Comment here